Andrea Pirlo
Malam ini saya sengaja menyempatkan waktu melihat di youtube video-video sepak bola idola masa kecil saya, dan tiba tiba saja jari saya mengarah ke salah satu link video tentang best accurate passing pemain ter wow di era sepak bola modern
Yupss.... Siapa yang tidak kenal dengan pria kalem tanpa ekspresi yang selalu beroperasi di lini tengah Gli Azzuri dari EURO 2004 sampai Piala Dunia 2014. Perannya hampir selalu tak tergantikan walaupun nahkoda si Langit Biru berganti-ganti.
Sudah terlalu banyak artikel yang membahas betapa hebatnya permainan, umpan -umpannya, free kicknya, penaltinya.
Sesungguhnya posisi Pirlo berada di depan back (gelandang bertahan), tapi setelah dipoles sedemikian rupa oleh Don Carleto, Pirlo bermetamorfosis menjadi Deeplying Playmaker, apa itu...?
Gelandang serang dalam.... ribet juga namanya......
Sederhananya Pirlo adalah otak serangan yang dibangun jauh di dalam pertahannya sendiri sehingga lawan akan berfikir dua kali jika harus me Marking. alih-alih memarking malah bisa jadi pertahanan lawan akan terbuka.
Di posisi inilah dibutuhkan seorang yang jenius dengan visi bermain luar biasa, umpan-umpan super akurat. Dalam membongkar pertahanan lawan Pirlo tak perlu banyak berlari, skil menggiring bola hebat, apalagi sampai adu sprint dengan pemain lawan, cukup dengan mengirimakan umpan ke para penyerang satu-dua kali sentuh GOALLL, Selesai... yups sesederhana itu. Dengan cara bermain seperti itu tidak heran Pirlo dapat bermain di level tertinggi walau usia sudah menginjak kepala tiga.
Berbeda dengan posisi lain yang membutuhkan stamina prima untuk menjelajah lapangan yang kian lama akan tergerus seiring menuanya usia.
Freekick nya itu......!!!!!!!!!!!!!!!!
Pirlo Penambuchano.. seperti itu media-media Brasil menyebutnya, benarnya saja, cara Pirlo menendang bola ketika freekick begitu mirip dengan Juninho Penambuchano-free kicker legendaris Brasil. dan Pirlo mengakui kalau cara menendangnya memang banyak belajar dari sang legenda.
Pirlo dan Juninho
Rahasianya...?
Pirlo membuka rahasia tentang bagaimana dia melakukan freekick. Berbeda dengan Bechkam yang menggunakan kaki bagian dalam untuk memberikan efek melengkung di aliran arah bola, atau dengan Roberto Carlos yang menggunakan kaki bagiam luar (kaki kura-kura) untuk memberikan efek berbelok ketika bola hampir sampai di gawang.
Pirlo menggunakan ujung kaki bagian dalam dimana hanya ada tiga jari kaki saja yang menyentuh bola. dengan cara seperti itu dapat menukik tajam setelah bola melayang di udara.
3 Tim Besar dan 0 Haters
Praktis Pirlo pernah berkarir di tiga Tim besar Serie A yaitu Inter Milan, AC Milan, dan Juventus
Di Inter dia masih dianggap terlalu muda (menurut allenatore kala itu-saya lupa namanya) dan kalah bersaing dengan pemain-pemain mapan. Setelah itu dia pindah ke rival sekota AC Milan, disana dia memperoleh semua Major Trophy. 10 tahun mengabdi dia pindah ke Juventus setelah kontrak tidak diperpanjang karena usia sudah dianggap terlalu tua. Bahkan ada yang menyebutkan kalau dia bermasalah dengan allenatore saat itu Massimiliano Allegri. Hijrah ke juve Pirlo membawa si Nyonya Tua meraih titel scudetto tiga musim berturut turut.
lalu bagaimana sambutan internisti dan milanisti ketika Pirlo Bermain di San Siro sebagai lawan..?
Tak ada satupun suporter yang menCap dirinya penghianat. Bagi Mereka Pirlo adalah Legenda, dia gelandang tengah terbaik di jamannya.
So...
#Keep Calm and Pass to Pirlo