Sepatutnya jika para pemain sepakbola merayakan gol yang telah ia cetak. Sambutan dan pelukan hangat rekan satu tim akan menambah rasa spesial lebih-lebih jika itu adalah pertandingan yang krusial. Tapi selalu begitukah...?
Bagaiman jika yang baru saja dibobol gawangnya adalah mantan tim pemain tersebut?
Perasaan campur aduk pasti akan mereka rasakan.
Robbin Van Persie mungkin contohnya, tiga kali pertemuan awal dengan Arsenal yang notabene mantan timnya tiga kali juga dia berhasil mencetak gol, dua kali dia tidak merayakan. Ketika paruh musim pertama EPL tahun 2012-2013 di Old Trafford dia mencetak gol ke gawan mantan tim nya. Mudah ditebak, dia tidak merayakan gol tersebut dan hanya mengangkat tangan saja.
Van Persie menolak selebrasi selepas mencetak gol ke gawang Arsenal
Boleh jadi dia tak ingin melukai fans arsenal yang sudah lama menjadi teman baiknya, Di pertemuan kedua di Emirates Stadium, Arsene Wenger juga harus menghadapi monster yang dia buat sendiri, Robbin datang dengan status juara premier league, Guard of Honour yang sudah menjadi tradisi dilakukan, walaupun sempat mendapat tentangan dari para gooners dan Ironisnya, penyambutan sang juara itu adalah Van Persie mantan kapten mereka, lagi-lagi Wenger harus gigit jari, Van Persie mencetak gol dari titik pinalti, Selebrasi.....? tidak... apalagi di depan supporter yang dulu bertahun-tahun sudah mendukungnya.
Lagi..?
Ada... Christiano Ronaldo bahkan dua kali melakukannya di dua tim yang berbeda.
Pertama, Ketika ia masih berseragam Manchester United, Kala itu The Reds Devil bertandang ke Sporting Lisbon dalam lanjutan Liga Champions, beberapa hari sebelum machday dimulai CR7 sudah berjanji bahwa ia tidak akan melakukan selebrasi andai dia mencetak gol ke gawang Sporting Lisbon, dia menepati janjinya, Bahkan sampai-sampai dia melakukan gestur seakan-akan dia meminta maaf
C. Ronaldo setelah menjebol gawang Sporting Lisbon
Gestur permintaan maaf C. Ronaldo
Itu saja...? no..no..no
dia melakukan lagi pada pertandingan perempat final Liga Champions 2012-2013, Kali ini M.U yang harus legowo, hijrah ke Real Madrid dengan label pemain termahal kala itu mencetak gol ke gawang mantan klubnya di Old Trafford. Dia tak merayakan, hanya pelukan dari teman-temannya.
C. Ronaldo sesaat setelah berhasil mencetak gol ke gawang M.U
Bicara tentang gol tanpa selebrasi. bagi saya tak ada yang lebih emosional dari gol Gabriel Batistuta yang kala itu berseragam AS Roma ke gawang AC Fiorentina di Olimpico pada perburuan Scudetto tahun 2001. Ya.... dia memang tidak merayakan, luapan tangis dari Batistuta menunjukkan bahwa betapa cintanya dia dengan Fiorentina.
Batistua kala mencetak gol ke gawang mantan timnya
Batistuta
Sesaat setelah pertandingan usai dia berlari ke arah tribun penonton di mana di situ para suporter la viola. Dia meminta maaf.
0 komentar:
Posting Komentar