Kamis, 22 Mei 2014

Ada Apa dengan Sepak Bola Italia

Terima saja bos.... tim kesayangan elu sekarang ga ada apa apanya di Liga Champions Eropa.

Yups... sindiran yang berulang-ulang kali saya dengar ketika AC Milan wakil terakhir Serie A harus kandas di perdelapan final UCL 2013-2014 melawan Athletico Madrid dengan agregat yang mencolok. Kalah 0-1 di Sansiro pada leg pertama membuat langkah I Diavolloroso terasa begitu sulit. Benar saja AC Milan menyerah 4-1 di Vicente Calderon dan mengikuti langkah Juventus dan Napoli yang sudah terlebih dahulu tersingkir di fase grub membuat Italia sudah tak punya wakil di kasta tertinggi sepak bola eropa.

Ada apa dengan sepakbola Italia...?
CALCIOPOLI....
itulah yang pertama kali terlintas di benak saya. Skandal menjijikkan yang membuat animo pemain bertalenta ogah bermain di Serie A.Kasus yang melibatkan para petinggi klub bahkan pemain ini seakan memberi arang di muka persepakbolaan Italia. Tak perlu saya bahas apa itu calciopoli, banya blog yang sudah menjelaskan.

Saat ini praktis hanya tim-tim mapan yang dihuni pemain-pemain berlabel "Wah", Serie A hanya digunakan batu loncatan sebagai pemain profesional,bukan tujuan akhir. Atau kalau tidak, serie A dianggap sebagai tempat pensiun para pemain hebat yang sudah lewat masa emas kariernya, mereka hanya bermain, tak ada lagi ambisi. Pamor serie A meredup

Batistuta & Veron

Pengelolaan pendapatan klub yang dinilai sudah kuno juga menjadi biang keladi kurangnya minat investor mempromokan serie A, berbeda dengan liga Inggris dimana pendapatan dari sektor tiket pertandingan di Stadion menjadi hal yang penting, di Italia stadion masih di kelola oleh Pemda setempat, klub-klub serie A menyewa sehingga mereka tidak dapat memaksimalkan pendapat klub. Hanya Juventus yang sampai saat ini berhasil membangun Juventus Stadium, itupun melalui lobi-lobi dan perdebatan yang panjang.

Bagaiaman dengan para pemain yang pentas di Serie A..?
Beruntung sekali ketika Juventus berhasil memboyong Paul Pogba dari Manchester United dengan free transfer. Talenta luar biasa yang tidak mendapatkan kesempatan bermain oleh Opa Fergie. Namun sayang, pihak Pogba mengkonfirmasi bahwa Juve bukan tujuan akhirnya dan itupun di"amini" oleh Klub yang secara terang-terangan berniat menjual sang bintang jika ada penawaran yang sesuai.
lagi-lagi serie A harus berbesar hati jika terealisasi, karena Serie A akan kehilangan pemain muda hebat seperti Pogba.
Masih ada banyak kasus-kasus embargo pemain dari era Zlatan Ibrahimovic, Kaka ( walaupun pada akhirnya kembali ke AC Milan, tapi dia sudah melewati masa emasnya ).

Mampukah Serie A menjadi magnet pemain bintang (lagi)...?
Untuk saat ini rasanya sulit.
Megabintang CR7 mengungkapkan bahwa dia tidak akan bermain di Serie A,dia lebih memilih paris sebagai tujuan sepak bola masa senjanya, Bagaimana dengan Messi..?
dia mungkin lebih memilih PSG atau M.City yang mempunyai finansial yang melimpah karena hanya tim-tim yang tajir yang mampu membayar bandrol Messi yang katanya bisa menembus 200 juta euro.

Salahkah FIGC...?
Sebagai induk sepakbola tertinggi tanah pizza tak sepenuhnya dapat disalahkan. Sudah banyak hal dilakukan untuk menaikkan "derajat" serie A yang makin terkejar dengan Ligue 1. Wasit-wasit cantik serie A mungkin salah satunya.. (ha.ha.ha.ha),
Kritik Presiden Juventus terhadap pengelolaan liga yang sudah dianggap uzur menjadi salah satu pemicu perbaikan tersebut 

Membayangkan All Italian Final di Liga Champions Eropa seperti tahun 2002-2003 Juventus vs AC Milan membuat saya sadar betapa hebatnya Serie A di masa itu. Masa akhir kejayaan Serie A, Untuk saat ini saya rasa sulit mewujudkan kembali Final Impian rakyat Italia.

Masih dalam bayangan...
Ada Apa dengan Sepak Bola Italia



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes