Saya hanya penikmat Sepak Bola

Banyak yang bilang bahwa saya adalah pecinta salah satu klub, fans fanatik, atau bahkan yang agak gila ada yang menyebut saya fans karbitan....

ha.ha.ha.ha.....

Bagi saya itu hak-hak mereka menganggap seperti itu, toh saya memang jarang sekali posting-posting di jejaring sosial masalah sepak bola. Tidak  seperti mereka yang berkoar-koar mengenai tim favorit mereka.

Saya bukan orang seperti Bung Rayana Jakasurya, atau Bung Kusnaeni yang hampir ada dan wara wiri di stasiun tivi jika ada pertandingan sepakbola disertai ulasan-ulasan yang berbobot, tidak berat sebelah, dan dengan data-data yang bisa dijamin sahih keabsahannya.

Saya hanya seorang penikmat sepak bola, bukan komentator, apalagi fans fanatik tim-tim sepak bola di dunia. Saya bukan fans Chealsea, saya bukan Gooners, saya bukan Manchunian, Liverpudlian atau ian-ian yang lain.

Saya bukan Barcelonistas,Madritistas, Saya bukan Parmagiani, Juventini, Milanisti, Romanisti, Internisti atau nisti-nisti yang lain.

Trus kenapa sepak bola?

Mudah jawabannya, karena saya dari kecil hanya tahu olah raga sepakbola, bukan yang lain. Masa kecil saya hanya bermain, dan itu hanya sepak bola, itu yang membuat saya jatuh hati hingga beranjak dewasa sampai-sampai pernah saya rela tidak apel ke pacar saya karena saya ngebet banget nonton sepak bola di tivi.

Hampir semua liga top eropa pernah saya menonton, bukannya sombong, bahkan laga tim-tim gurem pun saya rela begadang demi memuaskan isi hati tentang sepak bola.

Saya memang tidak hafal satu satu para pemainnya,tidak seperti para fans fanatik yang tahu nama-nama pemain hingga saga transfernya.

Saya lebih memilih melihat hal-hal unik, dan kejadian-kejadian yang ada hubunga antara sepak bola dan kehidupan, siapa tahu, dibalik kerasnya adu otot, skil di atas rumput hijau tersimpan filosofi-filosofi yang begitu berguna untuk mengarungi kerasnya kehidupan.

Ha..ha..ha...